Seri Nuansa Islam di Korea
RAMADHAN TERAKHIR 22 Ramadhan 1428H Laiknya hari-hari
sebelumnya di bulan ini, agenda saya telah dipenuhi oleh pelbagai janji
ifthor jama’i dengan banyak sahabat. Entah itu dengan sahabat semasa
SMU, kuliah, blogger, atau pun sekedar kenalan biasa. Memang, saat itu
saya sudah bertekad, sekembalinya saya dari Waimital, Seram Bagian Barat
untuk berlibur dari masa tugas, saya ingin melakukan aksi ‘balas
dendam’. Berhubung selama di sana, saya kerap merindukan berbagai
makanan yang ada di ibukota.
Hari ini jumat dalam ramadhan kedua saya di Korea. Saya
bersiap diri untuk berangkat menuju masjid guna melaksanakan sholat
Jumat berjamaah. Alhamdulillah. Dengan mengendarai sepeda motor milik
Saudara Lee yang dititipkan kepada saya. Jarak tempuh kampus-masjid yang
biasanya 20 menit dengan bus, kali ini mampu disingkat menjadi 10 menit
saja.
Belum genap sebulan saya masuk lab ini, Ramadhan tiba.
Alhamdulillah, bersyukur saya memiliki advisor yang ramah dan
teman-teman lab yang juga sangat helpful.
Hari ini hari Selasa. Hay..hay… Besok sudah Ramdhan menjelang
rupanya. Sekirannya di Indonesia, nuansa Ramdhan akan terasa amat
kental. Saya teringat dengan beberapa momen penyambutan Ramdhan tahun
berulang yang saya rasakan hingga beberapa tahun terakhir sebelum
mengasing di tanah gingseng. Di sebuah kampung pelosok Bengkulu yang
bernama Curup misalnya. Berkali-kali saya menghabiskan masa Ramadhan
bersama banyak masakan penggugah selera buatan ibu yang dijumpai kala
sahur hari pertama. Grafik kesibukan operasional rumah tangga menjadi
sedikit meningkat menjelang Ramadhan. Hmmm..sungguh sebuah hal yang
cukup tersimpan baik dalam ingatan saya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar di blog kami dengan bahasa yang baik..